Jakarta_ Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM)terus berupaya mendorong penyaluran gas elpiji 3 kilogram, lebih fokus dan tetepat sasaran.salah satunya dengan mendorong dan meningkatkan pembelian dan penyaluran resmi.
Untuk saat ini warung kecil atau pengecer masih bisa menjual elpiji bersubsidi meskipun sudah dilakukan pengetatan pembelian di tingkat sub penyalur atau penyalur atau pangkalan resmi Pertamina,yakni dengan mendaftarkan KTP.
Direktur Pembinaan Hilir Minyak dan Gas Bumi.Mustika Pertiwi mengatakan, pendaftaran identitas di lakukan di tingkat pangkalan yang kemudian tercatat dalam daftar sistem berbasis web.( Merchant apps) Pertamina.
Melalui pendapatan yang di peroleh ini.maka setiap transaksi pembelian akan tercatat, baik itu oleh konsumen untuk pemakai pribadi maupun konsumen yang untuk di jual kembali di warung-warung kecil, atau di sebut pengecer.
"Nah kalau warung itu, mereka membeli di pangkalan, itu juga harus terdata. Tetapi memang kendalanya ketika si pengecer beli di pangkalan, dia kan bisa membeli 10 gas elpiji. Artinya itu hanya satu orang yg beli. Bagian ini yang harus di atur lagi. " Ujar mustika dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Migas. Jakarta Selas (2024-1-16).
Adapun tingkatan pengawasan selama ini . PERTAMINA Sebagai penyalur elpiji bersubsidi hanya sampai di pangkalan. Kini Kementerian ESDM telah memint Pertamina, Untuk Memperluas tingkat Pengawasannya hingga ke tangan Konsumen.
Upaya menekan penyaluran yang tidak tepat sasaran, pemerintah juga berencana memperkecil jumlah pengecer,dan mengangkat pengeceryang penjualnya besarmenjadi penyalur resmi Pertamina sehingga bisa di awasi langsung.
"Jadi memang kami mengusulkan kepada Pertamina bahwa Pengecer-pengecer yang ada dalam radius yang sama,misal 1 kilometer,itu sebaiknya diangkat menjadi pangkalan "kata mustika.
"Mungkin bisa di identifikasi mana pengecer yang mendistribusikan paling banyak,itu yang di angkat menjadi satu pangkalan, supaya resmi gitu"lanjutnya.
